Pages

Sunday, May 30, 2010

Rahasia air mata pria

Sosok pria sebagai seorang kekasih,
ia akan menangis, atau setidaknya
terluka, kecewa, bersedih hati, jika:
* Ia tidak bisa membahagiakan
wanita yang dikasihinya.
* Kehadirannya sama seperti
ketiadaannya.
* Ia tidak bisa membuat wanita
yang disayanginya tersenyum
bahagia dan wajahnya berbinar
ceria.
* Wanita yang dicintainya (ternyata)
tidak mencintainya dengan sepenuh
hati, atau hanya mencintainya
dengan separuh hati.
* Kekasihnya berpaling ke lain hati,
mencari kehangatan lelaki lain,
mencari pelukan lelaki lain.
* Wanita yang dipujanya (diam-
diam) mengagumi, memuji-muji,
memuja kelebihan cowok lain,
terlebih di depan matanya sendiri,
lalu memandang rendah dirinya.
* Wanita idaman hatinya hanya
mencintai hanya saat memerlukannya, jika tidak sedang
butuh… wanita itu berpaling ke pria lain.
* Ia melihat wanita yang dikasihinya
sedang bermesraan, bergandengan
tangan, berciuman, dan/atau
berselingkuh dengan pria lain.
* Ia dibanding-bandingkan dengan
pria lain, terutama dalam masalah
status, pekerjaan, dan… uang (harta).
* Ia merasa dikhianati oleh wanita
yang begitu dikaguminya
dikasihinya, disayanginya, dan
dicintainya.
* Ia ditinggalkan, dicampakkan,
ditelantarkan, atau ditinggal pergi
begitu saja, diputuskan secara
sepihak oleh wanita yang amat
dicintainya.
* Ia (merasa) dicintai oleh wanita
yang salah, pada saat yang salah (di
waktu yang tidak tepat), dan di
tempat yang salah.
* Ia setia, namun kekasihnya tak
setia.
* Cinta wanita kepadanya dihiasi
dengan kepalsuan. Maksudnya,
wanita itu mencintainya karena ia
memiliki harta, kedudukan,
popularitas. Singkatnya, wanita itu
mau dan mencintai karena sang Pria
“memiliki dunia”. Setelah semuanya
tiada, pria itu ditinggalkan begitu
saja.
* Cinta wanita kepadanya dibingkai
dengan kehampaan. Maksudnya,
wanita itu hanya berpura-pura saja
mencintainya, atau menjadikan
dirinya semata hanya sebagai
pelampiasan, pelarian, pelabuhan
sementara. Ungkapan “Dalam dunia
percintaan, kepura-puraan adalah
hal yang amat menyakitkan!” terasa
kebenarannya.
* Ia terlalu dikekang atau diatur oleh
kekasihnya.
* Ia harus selalu menuruti atau
membenarkan semua kemauan,
keinginan, saran, nasihat, pendapat
dari wanita yang amat dicintainya.
* Wanita yang disayanginya
berubah menjadi baik hanya jika
“ada maunya”.
* Ia melihat wanita yang amat
dicintainya sedang menangis atau
bersedih hati.
* Ia tidak bisa membantu wanita
yang dikasihinya saat wanita
tersebut benar-benar memerlukan
pertolongannya.

No comments:

Post a Comment