Pages

Sunday, May 30, 2010

Arti seorang AYAH

Pada suatu hari, ada seorang anak
wanita bertanya kepada Ayahnya,
tatkala tanpa sengaja dia melihat
Ayahnya sedang mengusap
wajahnya yang mulai berkerut-
merut dengan badannya yang
terbungkuk-bungkuk, disertai suara
batuk-batuknya.Anak wanita itu
bertanya pada ayahnya: "Ayah,
mengapa wajah Ayah kian berkerut-
merut dengan badan Ayah yang
kian hari kian terbungkuk?"Demikian
pertanyaannya, ketika Ayahnya
sedang santai di beranda. Ayahnya
menjawab : "Sebab aku Laki-laki."
Itulah jawaban Ayahnya. Anak
wanita itu berguman : "Aku tidak
mengerti."Dengan kerut-kening
karena jawaban Ayahnya
membuatnya tercenung rasa
penasaran. Ayahnya hanya
tersenyum, lalu dibelainya rambut
anak wanita itu, terus menepuk
nepuk bahunya, kemudian Ayahnya
mengatakan : "Anakku, kamu
memang belum mengerti tentang
Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya,
membuat anak wanita itu tambah
kebingungan.Karena penasaran,
kemudian anak wanita itu
menghampiri Ibunya lalu
bertanya :"Ibu mengapa wajah
Ayah menjadi berkerut-merut dan
badannya kian hari kian terbungkuk?
Dan sepertinya Ayah menjadi
demikian tanpa ada keluhan dan
rasa sakit?"Ibunya menjawab:
"Anakku, jika seorang laki-laki yang
benar benar bertanggung jawab
terhadap keluarga itu memang akan
demikian." Hanya itu jawaban Sang
Bunda.Anak wanita itupun
kemudian tumbuh menjadi dewasa,
tetapi dia tetap saja
penasaran.Hingga pada suatu
malam, anak wanita itu bermimpi.
Di dalam mimpi itu seolah-olah dia
mendengar suara yang sangat
lembut, namun jelas sekali. Dan
kata-kata yang terdengar dengan
jelas itu ternyata suatu rangkaian
kalimat sebagai jawaban rasa
penasarannya selama ini."Saat Ku-
ciptakan laki-laki, aku membuatnya
sebagai pemimpin keluarga serta
sebagai tiang penyangga dari
bangunan keluarga, dia senantiasa
akan menahan setiap ujungnya,
agar keluarganya merasa aman
teduh dan terlindungi. "
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar &
berotot untuk membanting tulang
menghidupi seluruh keluarganya &
kegagahannya harus cukup kuat
pula untuk melindungi seluruh
keluarganya. "
"Ku-berikan kemauan padanya agar
selalu berusaha mencari sesuap nasi
yang berasal dari tetesan
keringatnya sendiri yang halal dan
bersih, agar keluarganya tidak
terlantar, walaupun seringkali dia
mendapatkan cercaan dari anak-
anaknya. "
"Kuberikan keperkasaan & mental
baja yang akan membuat dirinya
pantang menyerah, demi
keluarganya dia merelakan kulitnya
tersengat panasnya matahari, demi
keluarganya dia merelakan
badannya basah kuyup kedinginan
karena tersiram hujan dan
hembusan angin, dia relakan tenaga
perkasanya terkuras demi
keluarganya & yang selalu dia ingat,
adalah disaat semua orang menanti
kedatangannya dengan
mengharapkan hasil dari
jerihpayahnya.
"Ku berikan kesabaran, ketekunan
serta keuletan yang akan membuat
dirinya selalu berusaha merawat &
membimbing keluarganya tanpa
adanya keluh kesah, walaupun
disetiap perjalanan hidupnya
keletihan dan kesakitan kerap kali
menyerangnya.
"Ku berikan perasaan keras dan
gigih untuk berusaha berjuang demi
mencintai & mengasihi keluarganya,
didalam kondisi & situasi apapun
juga, walaupun tidaklah jarang
anak-anaknya melukai perasaannya
melukai hatinya. Padahal
perasaannya itu pula yang telah
memberikan perlindungan rasa
aman pada saat dimana anak-
anaknya tertidur lelap. Serta
sentuhan perasaannya itulah yang
memberikan kenyamanan bila saat
dia sedang menepuk-nepuk bahu
anak-anaknya agar selalu saling
menyayangi & mengasihi sesama
saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan &
kemampuan padanya untuk
memberikan pengetahuan padanya
untuk memberikan pengetahuan &
menyadarkan, bahwa istri yang baik
adalah istri yang setia terhadap
suaminya, istri yang baik adalah istri
yang senantiasa menemani. &
bersama-sama menghadapi
perjalanan hidup baik suka maupun
duka, walaupun seringkali
kebijaksanaannya itu akan menguji
setiap kesetiaan yang diberikan
kepada istri, agar tetap berdiri,
bertahan, sejajar & saling
melengkapi serta saling
menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya
agar menjadi bukti bahwa laki-laki
itu senantiasa berusaha sekuat daya
pikirnya untuk mencari dan
menemukan cara agar keluarganya
bisa hidup di dalam keluarga
bahagia dan badannya yang
terbungkuk agar dapat
membuktikan, bahwa sebagai laki-
laki yang bertanggungjawab
terhadap seluruh keluarganya,
senantiasa berusaha mencurahkan
sekuat tenaga serta segenap
perasaannya,
kekuatannya,keuletannya demi
kelangsungan hidup keluarganya. "
"Ku-berikan kepada laki-laki
tanggung jawab penuh sebagai
pemimpin keluarga, sebagai tiang
penyangga, agar dapat
dipergunakan dengan sebaik-
baiknya. dan hanya inilah kelebihan
yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun
sebenarnya tanggung jawab ini
adalah Amanah di Dunia dan Akhirat
"Terbangun anak wanita itu, dan
segera dia bangkit untuk hampiri Ayahnya
yang sedang berdoa, ketika
Ayahnya berdiri anak wanita itu
merengkuh dan mencium telapak
tangan Ayahnya, katanya:
"AKU MENDENGAR dan
MERASAKAN BEBANMU, AYAH.

Dunia ini memiliki banyak
keajaiban, segala ciptaan Tuhan
yang begitu agung, tetapi tak satu
pun yang dapat menandingi
keindahan tangan Ayah...

No comments:

Post a Comment