Pages

Thursday, May 27, 2010

Menerima apa adanya (ikhlas)

Seorang pria dan kekasihnya
menikah dan acaranya
pernikahannya sungguh megah.
Semua kawan-kawan dan keluarga
mereka hadir menyaksikan dan
menikmati hari yang berbahagia
tersebut.
Suatu acara yang luar biasa
mengesankan.
Setiap pasang
mata yang memandang setuju
mengatakan bahwa mereka
sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri
berkata kepada suaminya, "Sayang,
aku baru membaca sebuah artikel di
majalah tentang bagaimana
memperkuat tali pernikahan"
katanya sambil menyodorkan
majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat
hal-hal yang kurang kita sukai dari
pasangan kita. Kemudian, kita akan
membahas bagaimana merubah
hal-hal tersebut dan membuat
hidup pernikahan kita bersama lebih
bahagia....."
Suaminya setuju dan mereka mulai
memikirkan hal-hal dari
pasangannya yang tidak mereka
sukai dan berjanji tidak akan
tersinggung ketika pasangannya
mencatat hal-hal yang kurang baik
sebab hal tersebut untuk kebaikkan
mereka bersama.
Malam itu mereka sepakat untuk
berpisah kamar dan mencatat apa
yang terlintas dalam benak mereka
masing-masing. Besok pagi ketika
sarapan, mereka siap
mendiskusikannya.
"Aku akan mulai duluan ya", kata
sang istri. Ia lalu mengeluarkan
daftarnya. Banyak sekali yang
ditulisnya,sekitar 3 halaman.
Ketika ia mulai membacakan satu
persatu hal yang tidak dia sukai dari
suaminya, ia memperhatikan
bahwa air mata suaminya mulai
mengalir.
"Maaf, apakah aku harus berhenti ?"
tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan..." jawab
suaminya
Lalu sang istri melanjutkan
membacakan semua yang terdaftar,
lalu kembali melipat kertasnya
dengan manis diatas meja dan
berkata dengan bahagia.
"Sekarang gantian ya, engkau yang
membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya
berkata "Aku tidak mencatat
sesuatupun dikertasku. Aku berpikir
bahwa engkau sudah sempurna,
dan aku tidak ingin merubahmu.
Engkau adalah dirimu sendiri.
Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak
satupun dari pribadimu yang
kudapatkan kurang.... "
Sang istri tersentak dan tersentuh
oleh pernyataan dan ungkapan cinta
serta isi hati suaminya. Bahwa
suaminya menerimanya apa
adanya...
Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini,banyak kali kita
merasa dikecewakan, depressi, dan
sakit hati. Sesungguhnya takperlu
menghabiskan waktu memikirkan
hal-hal tersebut.
Hidup ini penuh dengan keindahan,
kesukacitaan dan pengharapan.
Mengapa harus menghabiskan
waktu memikirkan sisi yang
buruk,mengecewakan dan
menyakitkan jika kita bisa
menemukan banyak hal-hal yang
indah di sekeliling kita?
Kita akan menjadi
orang yang berbahagia jika kita
mampu melihat dan bersyukur
untuk hal-hal yang baik dan
mencoba melupakan yang buruk.

No comments:

Post a Comment