Pages

Friday, July 13, 2012

Hakekat Cinta

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi). Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni. Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya. Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya. Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya. Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah. Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat. Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah. Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga.. Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan. Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman… Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu: 1) Iman yang kuat 2) Ikhlas dalam beramal 3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.

Saturday, March 17, 2012

Duniaku Bukanlah Duniamu

“Apa memang benar, dia wanita yang tidak mempunyai hati”

“ku tatap matanya, jujur, aku gugup ketika melihat matanya yang begitu dingin.”

“ah menurutku dia normal, mungkin itu karakternya yang diam dan tak banyak bercerita”

Bisik Rinto dalam hati.

Cuaca Jakarta senja, memang terkadang cantik, walau di campuri kontaminasi kendaraan dan asap asap pabrik yang hitam.

Setiap orang kagum pada bunga cantik berwarna warni, tapi hanya ada satu wanita yang menolak diberi bunga, yakni Shinta. Bunga itu sendiri

Shinta mengalami sindrom asperger, kondisi kejiwaan dengan ciri pengidapnya mencintai kesendirian, mempunya dunia yang berbeda dan senang membuat cerita-cerita sendiri dikamar

...

“ah lagi-lagi aku berjumpa lelaki itu”

“lelaki yang sering cengar cengir tidak jelas”

“aneh!”

“bahkan dia begitu gembira melihat hujan, seperti seorang ibu yang bahagia melihat anaknya baru lahir, baru kali ini aku melihat lelaki seperti itu, tak sehat”

“mungkin ibunya terlalu banyak mengkonsumsi vitamin pada saat di kandungan”

“sehingga anaknya seperti itu”

“menyebalkan sekali setiap hari ia terus-terusan menggangguku”

Keluh Shinta dalam hati. Tanpa peduli lantas wanita itu mulai membuka laptopnya memulai membuat cerita

...

Pada suatu hari ada seorang fotografer yang senang memotret debu-lalulintas kota, asap kendaraan, orang-orang yang sedang berjalan, bahkan suasana teriknya kota Jakarta.

Lelaki itu terdiam di trotoar jalan, matanya terus saja mencari objek yang tepat untuk di potret.

Lelaki itu menunduk

Terpesona pada kembang kuning dipinggir jalan.

Ketika ia ingin memotret kembang itu, lensanya menemukan sosok seorang wanita yang cantik memakai baju merah, dengan rambut panjang terurai dan tersorot sinar matahari,

Segera saja lelaki itu memotret wanita , tentu saja kembang warna kuning tesebut dibuat menjadi blur.

Esoknyapun lelaki itu kembali ke trotoar kemarin, menunggui wanita cantik itu muncul lagi

“ah wanita itu muncul lagi, cantik sekali” kagum dalam hati

Setiap hari lelaki itu terus-terusan memotret wanita itu tanpa sadar dalam berbagai pose,

“aneh, dari kesekian kali aku melihat ekspresi wajahnya, jarang sekali bahkan aku tak pernah melihatnya tersenyum” bisik lelaki itu dalam hati

“siapa sebenarnya bunga itu?” tanya lelaki itu dalam hati

Lelaki itu penasaran, lantas mendekati gadis itu mencoba memasuki dunianya.

Namun Belum sempat menyentuh atmosfer dunianya, wanita itu sudah menunjukkan ekspresi tidak mau diganggu. Dengan sabar lelaki itu terus saja mendekati wanita itu. Menunggu awan kelabu mempersilahkan sejengkal kakinya masuk ke dunianya.

...

“ini bunga edelweiss, aku sengaja mendaki puncak Mahameru, untuk memetik bunga ini untukmu, tidakkah kamu ingin berkenalan denganku?” ucap lelaki itu

Wanita itu hanya diam, meliriknya dan memegang bunga edelweiss itu.

“maaf aku ingin sendiri, aku tidak memiliki waktu denganmu” ucap gadis itu sambil menyerahkan kembali bunga edelweissnya kepada lelaki itu

“simpan saja bunga itu, aku tidak bermaksud jahat padamu, jangan khawatir”ucap lelaki itu

...

Tiba-tiba saja hujan lebat, lelaki itu menyeret lengan sang gadis sambil menunjuk-nunjukan jarinya kelangit

“hey lihat ! aku tak tau, mengapa awan menjatuhkan airnya ke tanah, lihat air itu, darimana asalnya? Diatas sana” ucap lelaki itu setengah teriak

“aku tak tau mengapa aku mengagumimu, tidak ada alasan, mengapa aku jatuh cinta padaamu percis seperti air itu, mengapa air itu turun kebumi” sambungnya

Lelaki itu membiarkan gadis itu basah-basahan dan membiarkan wajahnya tertitiki butiran hujan dari langit.

Dalam kondisi basah-basahan, lelaki itu menyeret sang gadis, sambil berlari.

“hey, mau kemana?”bentak gadis itu

Namun lelaki itu hanya diam, hujan semakin deras. Gadis itu dibawa lari-larian ditengah hujan

Bersama seorang lelaki yang menggantungkan kameranya di lehernya.

“hey, lihat aku gembira ketika ada hujan, air itu anugerah dari langit.” Kemudian lelaki itu berteriak sambil berputar putar disamping gadis itu, gadis itu mengusapkan air di wajahnya, heran bukan kepalang.

“kamu harus tau hujan ini tanda sayang Allah buat mahluknya di bumi, maaf aku membuatmu kebasahan. Waktu kecil aku bersama adik perempuanku selalu bermain hujan disaat ada hujan”ucapnya

“lalu kamu kenapa menarikku”ucap gadis itu

“aku ingin melihatmu ceria”

“coba lihat air ini air hujan, bukan air mata”

“daun-daun tertawa ditumpahi air hujan, kumohon, tersenyumlah” ucap lelaki itu sambil menatap gadis itu dalam-dalam

“komohon” ucapnya lagi

Namun gadis itu hanya terdiam

“oke, aku akan pergi meninggalkanmu jika kamu masih tak mau senyum”ucap lelaki itu

Gadis itu masih diam, wajahnya tak tampak ingin tersenyum.

Sehingga terlihat seorang bayangan laki-laki pergi meninggalkan gadis itu.

...

Pagi yang masih terlalu bening, di pinggir-pinggir trotoar dekat rumah gadis itu tertempel ribuan foto dirinya dengan berbagai pose. Foto-foto itu terlalu banyak hingga sejauh 3 kilometer masih terpampang foto gadis itu.

Yang direkatkan satu persatu, membentuk wajah gadis itu, jelas

Namun lelaki itu tak muncul..

Satu foto yang digenggam gadis itu hanyalah foto jejak kaki yang bertulis

“kenang aku, aku kan dihatimu”

Tak tau mengapa, tersembul getah bening diujung mata gadis itu

Sambil memeluk bunga edelweiss gadis itu mulai merasa dunianya itu sudah tak perawan, disentuh seorang laki-laki

...

Entah mengapa setelah selasai mengetik sebuah cerita, air mata Shinta mengalir, seakan terngiang-ngiang lagi suara

“ini hujan bukan air mata, kumohon tersenyumlah”