Pages

Saturday, May 29, 2010

Bunda..

Pada malam itu, Ana bertengkar
dengan ibunya.
Karena sangat marah, Ana segera
meninggalkan rumah tanpa
membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru
menyadari bahwa ia sama sekali
tdk membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia
melewati sebuah kedai bakmi dan
ia mencium harumnya aroma
masakan.
Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakmi, tetapi ia tdk
mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri
cukup lama di depan kedainya, lalu
berkata “Nona, apakah engkau
ingin memesan semangkuk
bakmi ?”
” Ya, tetapi, aku tdk membawa
uang” jawab Ana dengan malu-
malu
“Tidak apa-apa, aku akan
mentraktirmu” jawab si pemilik
kedai. “Silahkan duduk, aku akan
memasakkan bakmi untukmu”.
Tidak lama kemudian, pemilik
kedai itu mengantarkan
semangkuk bakmi.
Ana segera makan beberapa suap,
kemudian air matanya mulai
berlinang.
“Adaapa nona?” Tanya si pemilik
kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu
jawab Ana sambil mengeringkan
air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru
kukenal pun memberi aku
semangkuk bakmi !, tetapi,…
ibuku sendiri, setelah bertengkar
denganku, mengusirku dari rumah
dan mengatakan kepadaku agar
jangan kembali lagi ke rumah ”
“Kau, seorang yang baru kukenal,
tetapi begitu peduli denganku
dibandingkan dengan ibu
kandungku sendiri ” katanya
kepada pemilik kedai
Pemilik kedai itu setelah
mendengar perkataan Ana,
menarik nafas panjang dan berkata
“Nona mengapa kau berpikir
seperti itu? Renungkanlah hal ini,
aku hanya memberimu
semangkuk bakmi dan kau begitu
terharu. Ibumu telah memasak
bakmi dan nasi utukmu saat kau
kecil sampai saat ini, mengapa kau
tidak berterima kasih kepadanya?
Dan kau malah bertengkar
dengannya ”
Ana, terhenyak mendengar hal
tsb.
“Mengapa aku tdk berpikir ttg hal
tsb? Utk semangkuk bakmi dr org
yg baru kukenal, aku begitu
berterima kasih, tetapi kepada
ibuku yg memasak untukku
selama bertahun-tahun, aku
bahkan tidak memperlihatkan
kepedulianku kepadanya. Dan
hanya karena persoalan sepele,
aku bertengkar dengannya.
Ana, segera menghabiskan
bakminya, lalu ia mnguatkan
dirinya untuk segera pulang ke
rumahnya.
Saat berjalan ke rumah, ia
memikirkan kata-kata yg hrs
diucapkan kpd ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu
rumah, ia melihat ibunya dengan
wajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan Ana,
kalimat pertama yang keluar dari
mulutnya adalah “Ana kau sudah
pulang, cepat masuklah, aku telah
menyiapkan makan malam dan
makanlah dahulu sebelum kau
tidur, makanan akan menjadi
dingin jika kau tdk memakannya
sekarang ”
Pada saat itu Ana tdk dapat
menahan tangisnya dan ia
menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan
sangat berterima kasih kpd org lain
disekitar kita untuk suatu
pertolongan kecil yang diberikan
kepada kita.
Tetapi kpd org yang sangat dekat
dengan kita (keluarga) khususnya
orang tua kita, kita harus ingat
bahwa kita berterima kasih kepada
mereka seumur hidup kita.

No comments:

Post a Comment