Pages

Sunday, June 13, 2010

Kisah "merpati"

Seorang pria paruh baya sedang
duduk di bangku halaman rumah
bersama putranya yang telah
dewasa. Lalu seekor burung merpati
hinggap di dekat bangku mereka.
"Apa itu?" tanya pria tersebut pada
sang anak.
"Merpati", jawab sang anak yang
sedang membaca surat kabar,
singkat.
Lalu seekor merpati lain hinggap di
dekat mereka.
"Apa itu?" pria tersebut bertanya
lagi.
"Itu merpati, ayah...!" jawab sang
anak sambil memandang ayahnya,
seolah tak percaya ayahnya
bertanya hal seperti itu.
Dan seekor merpati lagi hinggap.
"Apa itu?" kembali pria tersebut
bertanya.
"Ayah! Apa sebenarnya maksud
ayah? Sudah jelas itu burung
merpati, siapapun tahu, termasuk
ayah juga! Apakah ayah hendak
membuatku kesal???" sang anak
mulai hilang kesabaran.
Pria itu lalu berdiri dan beranjak
pergi.
"Mau kemana?" tanya sang anak.
Pria itu hanya memberi isyarat
bahwa ia akan segera kembali. Ia
lalu masuk ke rumah, lalu tak lama
kemudian keluar dengan membawa
sebuah jurnal dan kembali duduk di
bangku tersebut. Ia membuka
sebuah halaman pada jurnal
tersebut dan menunjukkannya pada
sang anak, memintanya untuk
membaca tulisan pada halaman
tersebut.
Di sudut atas halaman tersebut
tertanda tanggal hari itu 25 tahun
silam.
"Hari ini aku menemani putraku
yang berusia 2 tahun bermain di
halaman. Suatu ketika seekor
merpati hinggap. Ia bertanya "Apa
itu, ayah?". Dan kujawab "Itu
burung merpati, nak." Lalu merpati
lain hinggap, ia kembali bertanya,
"Apa itu, ayah?". Dan aku kembali
menjawab "Itu juga burung
merpati, nak..." Hari itu ada sekitar
38 merpati yang hinggap, dan ia
terus bertanya "Apa itu, ayah?", dan
aku menjawab seluruhnya, 38 kali,
sama seperti saat aku menjawab
pertanyaannya yang pertama.
Tanpa merasakan sedikitpun
kekesalan, malah aku sangat bahagia
menjawab pertanyaan-
pertanyaannya."

No comments:

Post a Comment