Pages

Saturday, October 22, 2011

Sang Musafir

Seribu jendela menawarkan persinggahan

Seribu taman menawarkan keharuman

Tapi aku musafir

Aku mengembara di padang tak bertuan

Maka jika aku terhenti di rantau hati

Tak akan dapat kukejar purnama malam nanti dengan berlari



Senjaku telah menanti di ufuk

Lelah mulai menyelubung dan menusuk

Telah jauh kuturuni perbukitan dan lembah

Savana kutinggalkan di belakang penuh resah

Aku harus berburu dengan waktu yang tak pernah berhenti

Sementara di hadapanku membentang belukar berduri



Senja di ufuk mulai tak sabar menanti

Karena ia harus membuat kesepakatan dengan syuruq fajar nanti

Maka aku harus menerjang

Sebelum senja berlalu dan menutup gerbang

Sebab aku tidak harus membuat pilihan

Terkapar di lembah tak bertuan atau singgah di jendela jendela penuh keharuman..

No comments:

Post a Comment