Tertuang dalam lembaran putih, bait demi bait asa
pena emasku yang mencurahkanya
waktu terus bergulir, rangkaian aksara tetap terlena
dalam buaian pena emas dan lembaran bermakna
Estetika kerinduan dalam diam dan sunyi
pena emasku masih tetap menari
menggoreskan untaian-untaian asa tersirat
meski terbalut waktu yang tidak bersahabat
Hingga kini
pena emasku masih mengalirkan asa demi asa
sejuta liric tanpa irama dari setetes tinta yang jatuh
meski dalam kidung tanpa suara
pena emasku tetap setia dengan asa dan lembaran putihnya....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment